Monday, September 24, 2012

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan antara lain: Pelaksanaan proses pembelajaran dengan penerapan model Taba dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru dan siswa selama proses pembelajaran yang ditandai dari hasil analisis data observasi guru yaitu dengan skor 28 pada siklus I dan meningkat menjadi 36,5 pada siklus II, serta hasil analisis data observasi siswa pada proses pembelajaran di siklus I yaitu mendapat skor 23 dan pada siklus II meningkat menjadi 28 dengan kategori
baik. Penerapan model Taba pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalrejo Musi Rawas yang ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 44,12% mengalami peningkatan pada proses pembelajaraan pada siklus II yaitu sebesar 91,18%.

B. Saran
     Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan akan tercapai maka disarankan:
1. Bagi guru Bahasa Indonesia, diharapkan dapat menerapkan model Taba dalam pembelajaran sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tetapi penggunaan model Taba ini harus disesuaikan dengan waktu dan materi pelajarannyan dan hendaknya diadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guna perbaikan proses pembelajaran yang akan datang.
2. Bagi siswa, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajara dapat dicapai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan antara lain: Pelaksanaan proses pembelajaran dengan penerapan model Taba dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru dan siswa selama proses pembelajaran yang ditandai dari hasil analisis data observasi guru yaitu dengan skor 28 pada siklus I dan meningkat menjadi 36,5 pada siklus II, serta hasil analisis data observasi siswa pada proses pembelajaran di siklus I yaitu mendapat skor 23 dan pada siklus II meningkat menjadi 28 dengan kategori
baik. Penerapan model Taba pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalrejo Musi Rawas yang ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 44,12% mengalami peningkatan pada proses pembelajaraan pada siklus II yaitu sebesar 91,18%.

B. Saran
     Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan akan tercapai maka disarankan:
1. Bagi guru Bahasa Indonesia, diharapkan dapat menerapkan model Taba dalam pembelajaran sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tetapi penggunaan model Taba ini harus disesuaikan dengan waktu dan materi pelajarannyan dan hendaknya diadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guna perbaikan proses pembelajaran yang akan datang.
2. Bagi siswa, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajara dapat dicapai.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Studi Orientasi/Gambaran Awal
     Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Teglrejo Musi Rawas sebanyak 2 siklus. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 23 orang siswa perempuan. Sebelum melaksanakan siklus pertama dilakukan pengamatan awal terlebih dahulu dengan cara mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dan mengamati nilai siswa pada saat mengapresiasi sastra dapat dikategorikan rendah yang terlihat dari nilai rata-rata hanya mencapai 5,73. Untuk mengatasi masalah ini, guru dan peneliti perlu dilakukan penjelasan secara terperinci dan pemberian tugas secara berstruktur terhadap materi sastra. Salah satu metode yag dapat diterapakan untuk menjelasakan materi sastra dan apresiasi sastra secara berstruktur adalah dengan menerapakan model Taba. Model Taba dalam pembelajaran bertujuan untuk memperoleh respon siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Dari respon tersebut, guru bersama siswa mengambil kesimpulan secara induktif. Dengan kata lain, melalui model Taba ini, guru lebih banyak memancing aktifitas dalam pembelajaran. Tugas guru lebih bersipat pengarahan atau bimbingan kepada siswa dalam menanggapi sastra yang sedang diapresiasi. Jadi proses pembelajaran lebih didominasi oleh peranan siswa bukan otoritas guru.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Studi Orientasi/Gambaran Awal
     Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Teglrejo Musi Rawas sebanyak 2 siklus. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 23 orang siswa perempuan. Sebelum melaksanakan siklus pertama dilakukan pengamatan awal terlebih dahulu dengan cara mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dan mengamati nilai siswa pada saat mengapresiasi sastra dapat dikategorikan rendah yang terlihat dari nilai rata-rata hanya mencapai 5,73. Untuk mengatasi masalah ini, guru dan peneliti perlu dilakukan penjelasan secara terperinci dan pemberian tugas secara berstruktur terhadap materi sastra. Salah satu metode yag dapat diterapakan untuk menjelasakan materi sastra dan apresiasi sastra secara berstruktur adalah dengan menerapakan model Taba. Model Taba dalam pembelajaran bertujuan untuk memperoleh respon siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Dari respon tersebut, guru bersama siswa mengambil kesimpulan secara induktif. Dengan kata lain, melalui model Taba ini, guru lebih banyak memancing aktifitas dalam pembelajaran. Tugas guru lebih bersipat pengarahan atau bimbingan kepada siswa dalam menanggapi sastra yang sedang diapresiasi. Jadi proses pembelajaran lebih didominasi oleh peranan siswa bukan otoritas guru.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
      Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk peningkatan pembelajaran melalui serangkaian tindakan yang diikuti dengan refleksi. Kemudian mencobakan dan mempraktekkan secara sistematis mengenai permasalahan di dalam kelas secara reflektif dan berkolaborasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa (Wardani, 2006).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
      Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk peningkatan pembelajaran melalui serangkaian tindakan yang diikuti dengan refleksi. Kemudian mencobakan dan mempraktekkan secara sistematis mengenai permasalahan di dalam kelas secara reflektif dan berkolaborasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa (Wardani, 2006).

RIWAYAT HIDUP



Penulis dilahirkan di kota Lubuklinggau Sumatra Selatan pada tanggal 05 Februari 1986 dari ayah yang bernama Mahwat dan ibu bernama Rohana. Penulis merupakan anak Bungsu dari lima bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri No.01 Lubuklinggau pada tahun 1991 dan lulus pada tahun !997. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri No. 2 Lubuklinggau dan tamat pada tahun 2000. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMU Negeri No. Ini Lubuklinggau dan lulus pada tahun 2003. Setelah tamat SMU, penulis hijrah ke propinsi Bengkulu dan diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi DII PGSD dan Tamat tanggal 24 Desember tahun 2006. Pada bulan Juli tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikannya dan diterima di SI PGSD Ikatan Dinas dan Berasrama FKIP UNIB. Pada tanggal I Juli 2008 sampai 31 Agustus 2008, penulis menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Bengkulu di Desa Serdang Indah Kabupaten Kaur. Selanjutnya, penulis malaksanakan Praktek Program Lapangan (PPL) di SD Negeri 07 Kota bengkulu.

RIWAYAT HIDUP



Penulis dilahirkan di kota Lubuklinggau Sumatra Selatan pada tanggal 05 Februari 1986 dari ayah yang bernama Mahwat dan ibu bernama Rohana. Penulis merupakan anak Bungsu dari lima bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri No.01 Lubuklinggau pada tahun 1991 dan lulus pada tahun !997. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri No. 2 Lubuklinggau dan tamat pada tahun 2000. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMU Negeri No. Ini Lubuklinggau dan lulus pada tahun 2003. Setelah tamat SMU, penulis hijrah ke propinsi Bengkulu dan diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi DII PGSD dan Tamat tanggal 24 Desember tahun 2006. Pada bulan Juli tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikannya dan diterima di SI PGSD Ikatan Dinas dan Berasrama FKIP UNIB. Pada tanggal I Juli 2008 sampai 31 Agustus 2008, penulis menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Bengkulu di Desa Serdang Indah Kabupaten Kaur. Selanjutnya, penulis malaksanakan Praktek Program Lapangan (PPL) di SD Negeri 07 Kota bengkulu.

KATA PENGANTAR

        Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya, Penelitian Tindakan Kelas ini yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerpen Dengan Menggunakan Model Taba (Inductive Thinking) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD N 01 Musi Rawas ” dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Penelitian ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain.

KATA PENGANTAR

        Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya, Penelitian Tindakan Kelas ini yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerpen Dengan Menggunakan Model Taba (Inductive Thinking) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD N 01 Musi Rawas ” dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Penelitian ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain.